Pendiri Bukalapak, Ahmad Zaki, dinobatkan sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia, bersama dengan saham Bukalapak yang diperdagangkan di bursa pada Jumat (8/06/2021).
Saat kuliah, Zaki juga menyempatkan diri untuk mendirikan beberapa organisasi kemahasiswaan di kampus. Zaki bersama teman-teman lainnya turut serta dalam peluncuran Share Global Student Think-Tank Research Center.
Diketahui, ia mendirikan ITB Entrepreneurs Club yang kini lebih dikenal dengan nama Techno Enterprise Club (TEC ITB). Zaki juga merupakan anggota aktif Amateur Radio Club (ARC) ITB. Ini bukan akhir dari segalanya, selama kuliah, Zaki juga meraih kesuksesan gemilang.
Ia sering memenangkan berbagai kompetisi tingkat nasional. Salah satunya, Zaki, menempati posisi kedua dalam Kompetisi Inovasi Nirkabel Indosat 2007.
Sebagai bagian dari kompetisi tersebut, Zaki menciptakan sebuah software bernama MobiSurveyor yang menyederhanakan aktivitas manusia, terutama saat menghitung survei dengan cepat.
Bukalapak menjadi perusahaan teknologi unicorn pertama yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Harga saham Bukalapak juga naik 24,71% pada perdagangan hari pertama kemarin atau mencapai batas atas penolakan otomatis (ARA).
Pada saat pembukaan, harga IPO saham Bukalapak adalah Rp 850 per saham dan sekarang menjadi Rp 1.060 per saham.
Menurut Forbes, Sabtu (8/7/2021) Bukalapaku berhasil menghimpun dana sebesar US$1,5 miliar atau sekitar Rp21,9 triliun melalui IPO. Kapitalisasi pasar Bukalapak saat ini adalah $7,6 miliar atau sekitar Rp 110,2 triliun.
Di awal tahun 2020, Zaki memutuskan untuk mundur sebagai CEO Bukalapak yang saat ini dijabat oleh Rahmat Kaimuddin. Menurut laporan, Zaki memiliki 4,3% dari seluruh saham Bukalapak.
Forbes juga mencatat bahwa kekayaan Zaki saat ini dari sahamnya di e-commerce telah mencapai $ 330 juta, atau sekitar Rp 4.785 triliun.
Saat Zaki masih menjadi CEO, Bukalapak bergabung dengan grup perusahaan unicorn, yang mencapai valuasi lebih dari $1 miliar pada tahun 2017.
Pada tahun yang sama, perusahaan meluncurkan platform broker online dan offline, juga dikenal sebagai Mitra Bukalapak.
Zaki mendirikan Bukalapak pada tahun 2010 bersama rekan satu universitasnya Nugroho Herukahyono dan Fajrin Rasiid. Selama ini laporan keuangan perusahaan merugi.
Pada 2019, Bukalapak melakukan PHK 10 persen karyawannya untuk menjaga efisiensi perusahaan.
Setelah keluar dari Bukalapak, Ahmad Zaki saat ini mengembangkan perusahaan modal ventura bernama Init 6.