Dua game Battle Royale mendominasi Indonesia: PUBG Mobile dan Free Fire. Mereka dicintai karena beberapa alasan.
Meski tergolong dalam genre yang sama, kedua game ini memiliki nilai tersendiri bagi para penggemarnya. Keduanya harus memiliki nilai plus.
Tapi apa yang sangat menarik minat mereka?
1. Hadirnya beragam konten yang menciptakan semangat bersaing.
Baik itu Free Fire maupun PUBG Mobile, kedua game ini mengusung tema kompetitif. Padahal, yang lebih kuat dalam game battle royale adalah yang bertahan hingga akhir.
Tentu saja ada lawan yang harus Anda kalahkan terlebih dahulu dalam proses kemenangan. Itulah yang dimaksud dengan game kompetitif.
Adrenalin yang keluar saat harus berhadapan dengan musuh untuk bertahan hidup menjadi daya tarik utama para pemainnya.
Selain itu, ia memiliki berbagai senjata untuk membuat permainan menjadi lebih intens. Tak perlu dikatakan bahwa pemain harus meningkatkan keterampilan menembak mereka untuk menjadi yang terbaik dalam pertandingan.
Kedua aspek ini memungkinkan pemain untuk mengalami banyak emosi saat menjelajahi permainan.
Ketika para pemain mencapai tahap ini, berarti Tencent Games atau Garena Indonesia telah berhasil menarik perhatian para pemain. Berdasarkan konten yang disajikan, kedua judul ini sangat populer untuk menyenangkan atau melibatkan mereka.
2. Ejekan grafis tidak menghentikan pemain Free Fire untuk bertahan.
Grafik diejek di komunitas kedua game. Free Fire diejek karena tampilan grafisnya tidak HD dan juga tidak maksimal.
Perilisan game 8-bit ini juga menghidupkan kembali media sosial yang ditujukan untuk bermain Free Fire. Berbeda dengan PUBG Mobile yang memperkenalkan tampilan grafis premium.
Namun, kurangnya komponen grafis tidak membuat para pemain Free Fire kehilangan loyalitasnya. Menurut laporan SEA Limited, game ini telah mencapai 100 juta pengguna aktif setiap hari!
Hebatnya angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 80 juta.
Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan bahwa para pemain Free Fire tidak menginginkan game dengan grafis yang bagus, tetapi lebih menekankan pada unsur hiburan yang mereka tawarkan.
3. Nilai gengsi scene esports dari kedua game tersebut sangat berbeda.
Memasuki dunia esports, harus diakui bahwa PUBG Mobile memiliki nilai yang lebih bergengsi dibandingkan Free Fire. Indonesia sejauh ini berhasil mendominasi turnamen internasional berkat tim Bigetron Red Aliens.
Keberadaan tim ini berdampak besar terhadap animo masyarakat terhadap game besutan Tencent Games tersebut.
4. Kesulitan permainan menjadi faktor utama dalam pemilihan setiap pemain.
Mengingat kedua game ini memiliki genre yang sama, kita tidak bisa berbicara tentang kesenangan. Ini berarti bahwa minat para pemain jauh lebih dalam dan lebih dapat diprediksi dalam hal utilitas.
Fungsi auto-aim sangat berbeda di kedua game tersebut. Banyak orang berpikir bahwa akurasi pemotretan jauh lebih mudah di Free Fire, jadi ada sedikit masalah di sini.
Di PUBG Mobile, setiap senjata memiliki level recoil yang berbeda-beda. Itu sebabnya Anda perlu menyesuaikan sensitivitas menggunakan mekanisme permainan. Belum lagi penambahan gyroscope yang membuat proses penguasaan game semakin beragam.
100 juta pemain Free Fire mungkin lebih menyukai game yang tidak terlalu sulit bagi mereka. Jadi memilih game yang lebih ringan adalah faktor utama.
Adapun 50 juta pemain aktif di PUBG Mobile, proses yang kompleks dan sulit untuk menguasai permainan merupakan tantangan tersendiri.